Selasa, 05 Juli 2016

Dokter Punya Obat, Dukun Punya Nama

Sudah lumrah, ada orang yang berpandangan negatif terhadap pelayanan kesehatan modern termasuk terhadap dokter. Dan sebaliknya memandang hebat seorang dukun yang konon kabarnya mempunyai ramuan manjur yang bisa mengobati segala macam penyakit.

Hal ini terjadi pula pada penyakit tuberkulosis atau TB. Awam sering menyebutnya TBC.

Pengobatan TB berlangsung lama. Sekitar 6 bulan. Dua bulan pertama fase intensif dan 4 bulan berikutnya fase lanjutan. Di dua bulan pertama, pasien harus meminum sedikitnya 3 macam obat setiap hari. Sangat membosankan memang. Belum lagi rasa tidak nyaman akibat efek samping.

Biasanya, setelah dua bulan, obat anti TB sudah mulai berefek dan menunjukkan perbaikan.

Tapi karena bosan minum obat, pasien berhenti dan memilih berobat ke dukun. Efek obat dokter terus berlanjut. Pasien merasa lebih sehat.

Tapi pasien tidak menyadari bahwa itu efek dari obat yang dia minum. Mereka malah beranggapan bahwa kesembuhan mereka itu karena ramuan dari Mbah Dukun.

Tak hanya sampai di situ. Pasien menggebu-gebu berkampanye bahwa berbulan-bulan ia berobat ke dokter tak ada hasil. Sekali minum obat dari dukun, langsung badan merasa nyaman.

Sehingga berlaku pepatah, dokter punya obat, dukun punya nama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar