Selasa, 17 Mei 2016

Belum Jodoh

Barangkali kawan-kawan pernah lihat brosur dukun atau klinik tertentu yang bisa mengobati segala macam penyakit, dari penyakit serius seperti jantung, sampai kepada yang remeh temeh, penyakit panu.

Agak aneh memang, tapi lebih aneh lagi, banyak orang yang percaya dan ikhlas mengeluarkan sekian banyak uang untuk memperoleh pengobatan.

Anehnya dimana?

Anehnya adalah, kebanyakan menggunakan metode dan obat yang mirip untuk segala macam penyakit. Padahal, tiap penyakit itu beda. Bukan hanya gejalanya yang beda, tapi juga penyebabnya, cara terjadinya, dan sebagainya. Karena beda, maka yang masuk akal adalah pengobatannya juga semestinya beda.

Kadang saya berpikir bahwa taktik ‘segala macam penyakit’ ini berguna untuk memperluas pasar. Dengan demikian, semakin berlimpah pasien yang berobat.

Kalau sekiranya pasien tidak sembuh, bagaimana jalan keluarnya? Cukup dengan satu kalimat sakti, maka pasien akan memaklumi. Kalimat itu adalah: BELUM JODOH.

Selasa, 03 Mei 2016

Duduk di Kursi Belakang

Ketika naik pesawat, Aku paling suka duduk paling belakang. Ketika meminta nomor kursi paling buncit, Mbak di counter checkin biasanya agak heran. Pasalnya banyak orang yang minta nomor kursi paling depan. Konon katanya, kalo di depan kurang guncangannya.

Alasan pertama memilih bangku belakang dan dekat jendela adalah dapat memandang keluar dan memandang sayap pesawat dengan leluasa. Jadi, ketika ada awan menghadang, sudah bisa menebak akan terjadi guncangan di pesawat.

On the sky

Alasan kedua, enak aja saat memandang ke bagian depan kabin. Nampak suasana lapang.

Alasan ketiga, biasanya para selebritis juga suka duduk di kursi belakang. Lumayan bisa kenalan dan Alhamdulillah jika bisa foto bareng untuk kenang-kenangan.

Kalo kamu, suka kursi sebelah mana?