Akhirnya hujan turun juga. Aku mengedarkan pandangan, mencari tempat kemana hendak berteduh.
“Aha, ada Sevel”. Dengan berlari kecil Aku menuju salah satu kursi yang ada di pelataran 7 eleven.
Tak lama kemudian, seorang Pengemudi Grab Bike (sodaranya Go-jek) ikut berteduh.
Jadilah ia ajang wawancara.
Aku: “Mas, gimana pembayaran di Grab Bike?”
PGB: “Kalo penumpang bayarnya 12 ribu kemana aja, sedangkan pengojek dapatnya 4 ribu per km.”
Aku: “Wah lumayan donk, biasa dapat berapa?”
PGB: “Gak tentu Mas, kalo rajin sih bisa dapat sampai 1,5 an seminggu.”
Aku: “Banyak juga ya. Boleh ga Mas, hari ini narik besok ga, atau libur barang seminggu?”
PGB: “Kalau libur harus ijin dulu Mas.”
Wihh.. pake ijin segala, kirain sekehendak hati pengojek. Kan motor-motor dia :) Gak jadi daftar deh...
Aku: “Biasa yang order dekat-dekat ya Mas?”
PGB: “Iya, dalam jarak 1 km, kadang-kadang 2 km juga kalo ga ada yang ngambil?”
Gak lama kemudian, HP androidnya bergetar. Tampaknya ada yang mengorder.
Aku: “Mas, bayarannya beda ya kalo ujan?”
PGB: “Hehehe, sama aja Mas.”
Tampaknya ojek online tahan terhadap cuaca, beda dengan ojek pangkalan yang tarifnya tergantung cuaca, bahkan tergantung siang atau malam, atau tergantung penampilan calon penumpang.
Si Mas PGB (Pengemudi Grab Bike) kemudian pamit sambil tersenyum :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar