Selasa, 23 Januari 2018

Ganasnya Racun Difteri

Bakteri penyebab difteri, Corynebacterium diphtheriae termasuk dalam jajaran bakteri berbahaya. Bakteri ini dapat membunuh manusia yang diinfeksinya dengan cara yang cukup unik.

Ketika bakteri mendarat di selaput lendir tenggorokan, dengan segera ia berkembang biak. Bukan hanya puluhan tapi mungkin sampai jutaan. Kalau cuma berkembang biak, mungkin tak begitu berdampak buruk. Masalahnya, bakteri ini mengeluarkan racun yang sangat ganas.

Racun tak hanya merusak selaput lendir tenggorokan, tapi juga menyebar ke segenap penjuru tubuh. Organ yang mendapat dampak signifikan adalah organ vital yang memegang peran penting untuk kelangsungan hidup manusia, yaitu jantung, otak dan saraf, serta ginjal.

Untuk menetralkan racun difteri yang beredar bersama darah, penderita harus segera disuntik dengan obat ADS (Anti Difteri Serum). Masalahnya, obat ini sangat sulit dicari, harganya pun sangat mahal.

Selain memberikan ADS, bakteri juga harus segera dibunuh menggunakan antibiotik. Kalau tidak, bakteri tersebut akan terus-terusan memproduksi racun.

Kamis, 11 Januari 2018

Merasa Berjasa

Sering merasa berjasa juga terjadi di dunia sini, di dunia ke-peenes-an. Oleh karena itu tak jarang saya dengar celetukan,

"Kalo bukan saya ...."

"Saya sudah cape-cape ..."

"Ga ada penghargaan sama sekali sama jerih payah saya ..."

Menurut saya sih, ga boleh sedikit pun merasa berjasa jika melakukan sesuatu yang positif, bahkan kalaupun telah menemukan rumus yang lebih dahsyat dari E=MC kuadrat.

Kenapa?

Karena kita kerja di sini dibayar. Nah, apapun pekerjaan yang kita lakukan dan hasil yang kita dapat, nyatalah milik negara, sebagai pembayar kita.

Malah kalau mau itung2an, yang kita kerjakan atau hasilkan sepertinya sedikit masih di bawah yang seharusnya.

So, lebih baik setiap kerja kita menghitung-hitung apakah pekerjaan dan hasil kerja kita sudah sesuai dengan bayaran kita.

Daripada merasa berjasa dan mengirihatii teman sekantor.