Kita umumnya beranggapan penyakit campak itu penyakit biasa saja. Bukan tanpa alasan. Hampir semua kasus campak yang kita temui berakhir baik-baik. Paling banter gejalanya demam dan sakit kepala plus bintik merah di sekujur tubuh. Beberapa hari kemudian penderita kembali sehat seperti sedia kala.
Walaupun rata-rata happy ending, ada saja penderita yang kurang beruntung. Sekitar 1 atau 2 orang di antara 1000 orang berakhir tragis karena komplikasi.
Setidaknya ada dua jenis komplikasi penyakit campak yang mematikan.
Komplikasi pertama, PNEUMONIA atau infeksi paru-paru berat. Penyebabnya bukan virus campaknya sendiri, tapi makhluk oportunis dari kalangan virus dan bakteri. Oportunis bukanlah sejenis makanan, tapi sifat yang suka mengambil kesempatan dalam kesempitan.
Kenapa si oportunis bisa merajalela di jaringan paru-paru?
Karena penyakit campak melumpuhkan daya tahan tubuh, yang analog dengan tentara penjaga kedaulatan
Komplikasi kedua, ENSEFELATIS atau peradangan otak. Tak begitu jelas bagaimana virus menyebabkan peradangan di pusat kendali ini. Namun diduga virus campak masuk ke dalam jaringan otak dan merusak sel-selnya sehingga luluh lantak.
Komplikasi serius di atas sering dijumpai pada bayi dan anak-anak.
Untungnya saat ini sudah ada perisai untuk penyakit campak. Apa itu? Imunisasi.
Jangan khawatir, imunisasi ini ga pake mahal, bahkan gratis.
Jadi jika punya anak usia 9 bulan, segera saja boyong ke posyandu.
Sebagai perisai, imunisasi akan menahan virus campak sehingga tak bisa beraksi. Kalaupun seandainya perisai masih bisa ditembus, penyakit campak tak akan berat, apalagi berkomplikasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar