Hampir semua kita kenal dengan cairan Albothyl. Cairan ini memang diiklankan besar-besaran oleh produsennya. Cairan Albothyl yang mengandung konsentrat policresulen 36%, menurut iklannya diindikasikan untuk meredakan sariawan.
Tapi beberapa hari kemarin, BPOM meminta PT. Pharos sebagai produsen menarikanya dari pasaran.
Mengapa obat yang telah digunakan berpuluh-puluh tahun ujuk-ujuk ditarik dari pasaran?
Ternyata, dari kajian para ahli farmakologi dan pengalaman para dokter, banyak pasien mengalami komplikasi serius dari penggunaan albothyl pada sariawan. Bukannya sariawan sembuh, malah membesar dan mendalam, plus bonus infeksi. Ini tak hanya satu, tapi puluhan.
Memang, jika dibandingkan dengan yang menerima manfaat, yang mengalami efek samping mungkin sedikit. Tapi di dunia pengobatan, komplikasi serius tidak bisa dianggap main-main.
Kenapa komplikasi bisa terjadi?
Karena albothyl digunakan dalam bentuk konsentrat tanpa pengenceran. Tingkat keasamannya sangat asam, hampir menyentuh angka nol. Jika dibandingkan dengan asam lambung, masih lebih asam albothyl. Keasaman yang amat sangat inilah yang menyebabkan terbakarnya jaringan yang mengalami sariawan.
Jaringan yang rusak akibat ‘kebakaran’ oleh asam akan segera diganti dengan jaringan baru oleh tubuh. Inilah yang terjadi pada kebanyakan orang. Tapi pada sebagian lainnya dimana kemampuan tubuh memperbaiki jaringan yang rusak tidak terlalu bagus, luka sariawan bukannya sembuh, tapi malah semakin parah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar