Sebenarnya kanker mulut rahim bisa diobati atau dicegah. Syaratnya kanker tersebut ditemukan sedini mungkin. Tapi karena cikal bakal kanker mulut rahim tak bergejala maka sering luput dari perhatian.
Oleh karena itu perlu pemeriksaan rutin walaupun seorang wanita tampak sehat. Di dunia medis dikenal ada dua jenis uji atau tes untuk mendeteksi cikal bakal kanker mulut rahim. Pertama Tes Pap Smear, dan kedua Tes IVA.
soc.ucsb.edu |
Persamaan Tes Pap Smear dan IVA adalah:
Kedua tes ini mempunyai tujuan atau manfaat yang sama yaitu mendeteksi kanker mulut rahim atau kanker serviks sedini mungkin.
Kedua tes Ini menggunakan alat yang disebut spekulum. Alat yang berbentuk seperti cocor bebek ini bertujuan untuk membuka V sehingga mulut rahim leluasa terlihat dan lebih mudah dijangkau. Prosedur penggunaan spekulum baik pada IVA maupun pap smear sama saja.
Kedua tes ini sama-sama tidak membutuhkan pembiusan baik bius lokal maupun bius umum.
Syarat atau persiapan sebelum Pap Smear dan IVA juga hampir sama yaitu tidak melakukan hubungan 48 jam sebelumnya, tidak sedang haid, dan sudah pernah melakukan hubungan. Jadi para perawan yang selaputnya masih utuh tidak dianjurkan untuk melakukan kedua pemeriksaan ini.
Sedangkan perbedaan IVA dan pap smear yaitu:
Pada pemeriksaan Pap Smear, ketika mulut rahim sudah bisa diakses maka dilakukan pengambilan sel-sel mulut rahim menggunakan sikat kecil atau bilah kecil. Sel-sel kemudian dioleskan ke kaca berbentuk persegi. Kaca tersebut kemudian diproses lalu diperiksa seorang dokter ahli patologi anatomi. Dokter spesialis inilah yang menginterpretasi gambaran sel-sel yang ada di permukaan kaca.
Kekurangan pap smear adalah hasil pemeriksaan baru diperoleh beberapa hari kemudian. Masa menunggu bisa lebih lama lagi jika dokter ahli patologi anatomi berdomisili jauh dari tempat pemeriksaan misalnya di ibukota provinsi.
Pemeriksaan IVA jauh lebih sederhana yaitu ketika mulut rahim sudah terlihat dengan jelas, lalu diolesi dengan asam asetat dengan kadar 3 atau 5%. Satu sampai dua menit kemudian mulut rahim diamati apakah ada perubahan warna menjadi agak keputihan. Jika ada maka patut dicurigai ada sel mulut rahim yang berpotensi beberapa tahun akan datang berubah menjadi sel kanker.
Pemeriksaan IVA bisa dilakukan di puskesmas oleh bidan atau dokter yang sudah terlatih. Hasil pemeriksaan IVA sangat cepat dan termasuk instan karena dapat diketahui pada saat itu juga.
Perbedaan lain kedua pemeriksaan ini adalah masalah harga. Harga atau biaya pemeriksaan Pap Smear jauh lebih mahal dibandingkan pemeriksaan IVA.
Bagi pengguna BPJS bisa datang ke puskesmas untuk meminta pemeriksaan IVA. Tetapi pemeriksaan Pap Smear biasanya harus ada rekomendasi dari dokter.
Dari segi keakuratan, kelebihan Pap Smear yaitu lebih akurat daripada IVA. Tapi sebenarnya kedua pemeriksaan ini bisa saling melengkapi. Jika pemeriksaan IVA hasilnya meragukan, dapat dilanjutkan dengan pemeriksaan pap smear.
Pemeriksaan Pap Smear sudah digunakan berpuluh-puluh tahun lamanya sedangkan pemeriksaan IVA baru beberapa tahun terakhir ini ditemukan. Oleh karena itu banyak orang yang lebih familiar terhadap Pap Smear ketimbang IVA.
Apakah Anda berencana untuk melakukan deteksi dini kanker serviks? Kira-kira metode apa yang Anda pilih, IVA atau Pap Smear?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar